Home » » Catatan Hati

Catatan Hati

Written By f-syakirah on Minggu, 24 Juli 2011 | 21.14

Kutemui pagi dengan tetes embun yang menghangat bersama repihan mentari. mengajakku untuk bercerita. tapi apa yang harus aku ceritakan..? hari ini dengan kemarin tetap sama. Aku takluk,pada harap sentuh hangatnya. Pada teduh kelopak matanya. Pada lembut nada suaranya…
Akupun takluk,pada ketidakberdayaanku mendampinginya.
Aku mencintai dan menyayanginya. Namun apa yang terjadi. Beberapa pesan yang baru sempat terbaca,cukup menyesakan….
“sejak kemarin aku hubungi kamu,tapi ga ada respon.aku ngga tau knapa. Ada apa denganmu? Apa yang terjadi…? Kalau kamu ngga telpon aku, aku anggap komunikasi putus sampai disini….”
Aku tau ini menyakitkan buatnya,aku tau ini sesuatu yang pedih buatnya.tapi sungguh ini bukan kesengajaan. Hanya saja dua hari kemarin aku cukup disibukan dengan kerjaan.dan handphone…,terabaikan,tergeletak begitu saja dikamarku.
“maafkan aku. Yang hanya ingin kamu slalu ada buatku,tapi aku ngga pernah ada saat kamu membutuhkanku.aku udah baca catatan terahir kamu. Secepat ini kamu pergi. Baik kalau ini yang kamu mau… bahagiaku ada kamu disini,meski terpisah jarak dan waktu.”
Bahasa kata berikutnya yang dia sampaikan melalui pesan dihanphoneku.
Sesak rasa di hati membaca pesan pesan itu.ada apa denganku..? knapa aku kembali menghadiahkan sedih dan pedih untuknya.hingga ku hanya terdiam meratapi semua. Seperti baru kemarin aku bertemu dengannya dan seakan menyapa dirinya. Suaranya selalu terdengar ditelingaku dengan lembut menggetarkan jantungku. Membawa angan dan cintaku…

Tak terasa Kuhabiskan waktu bermain dengan angan dan hayal tentangnya.hingga tak sadar langit mulai berwajah gelap.
Langit perlahan kehilangan warna jingga. Satu per satu lampu di sekeliling mulai menyala. Ada rangkaian lampu-lampu kecil berbentuk bunga di samping tikungan yang menyala bergantian, hijau, kuning, merah. Ada lampu besar dengan tiang sangat tinggi yang menyorot ke taman, ada pula lampu berwarna temaram yang semakin menggumpalkan kesenduan.
Belum sempat aku menyapa senja,belum sempat kukatakan padanya. Bahwa aku merindukannya.aku hanya bisa duduk bisu, bersimpuh dengan kerinduan yang sekarat
mengeja ayat-ayat yang dirapalkan adam kepada perempuannya…
menunggumu,
memunguti kerinduan yang tergenang di pelupuk mataku.aku merindukamu. Namun malam tak menampakkan wajahmu. aku memanggil namamu diantara gelapnya hutan... Ah,mungkin benar cinta saja tidaklah cukup. Terlebih aku berada pada tempat dan waktu yang mungkin salah. Tapi apakah cinta ini juga salah..? sebuah cinta yang nyata terlahir dari hati dan jiwaku ini.
Selintas kenangan beberapa waktu kebelakang hadir memenuhi seluruh pikiranku. Ohh…sungguh hari hari yang indah buatku. Pertemuan pertama yang lucu dan mengesankan berlanjut kepertemuan ke dua dan selanjutnya. Canda tawa serta manjamu begitu sangat kurindukan. Tak tertanggung rasanya. Kiranya saat ini engkau ada didepanku,kan kuungkapkan semua ini.tapi sayang, waktu tak bersahabat denganku.engkau dibarat,sedangkan aku ditimur…hingga akhirnya,hanya goresan sederhana ini yang mampu kubuat.

ketika malam menghadiahkan dingin dan pekat padaku,
itulah aku…
hening,sekalipun ada angin...
aku diam,...
bukan ku kalah tak mau melawan...
namun waktu dan jarak memaksaku bertahan
tanpa keluh,sekalipun terselimuti kesedihan
memang sulit untuk tegar,
sabar dan tersenyum,…
bertahan dan menunggu disini,itulah aku…
ada rasa yang berkecamuk dalam sanubari ini
menjadi sepatah kata yang terucap dari suara hatiku
smoga terbawa angin malam dan tersampaikan

aku merindukanmu,sungguh....!


“apa yang kamu pikirkan…?” Tanya putri suatu hari.
“Kita,... aku tengah memikirkan tentang kita.” Jawabku pelan.
“lalu, apa menurutmu..?”
“kita sudah sama sama tau. Kita ini siapa dan berada dimana. Kita sama sama tau bahwa kita jelas jelas punya kehidupan masing masing. Tapi, cinta ini. Rasa sayang ini. Bukankah tak bisa kita hindari bahwa kita saling ingin melengkapi asa dan cinta ini..?”
“iya, aku tau dan mengerti.” Ucap putri pelan…
“kalau begitu,kita jalani saja.sekalipun kita sama sama tau ahir apa yang akan kita dapat.mungkin benar,untuk kita bisa menyatu utuh adalah hal yang mustahil.tapi kita tidak bisa menghindari perasaan masing masing kan..?”
“Boleh aku Tanya sesuatu,Yan..?” Tanya putri mengabaikan pertanyaanku.
“Boleh, silahkan..,”
“Kamu sayang sama aku..?”
”Iya, aku sangat menyayangimu…”
“kalau begitu,aku ingin kita menjalani ini. Walaupun jelas dan nyata begitu kokoh tembok pembatas antara kita.”
Ahh…., perbincangan yang bagiku cukup aneh dan luar biasa. Sungguh.., aku tak bisa mengelak dan menghindari kenyataan.bahwa aku sangat mencintai dan menyayanginya.
jalan hidup memang kadang meredup saat angin bertiup
entah apa yang didapat dari asa yang kadang berkabut.harus tetap kuterima. Harus tetap aku bisa menerima sgala apapun dari setiap perjalananku.
Sementara langit senja,...
akankah mengukir namaku dengannya..?
entahlah,
angin dingin awal maret mungkin menghapus atau menyembunyikannya
seiring luka yang aku torehkan dihatinya…



dingin mendekap tubuh dengan erat seiring langit malam menebal dan semakin gelap
inikah ahir dari hari ini....?
lalu pagi, akankah kembali kurasakan lembut suaranya..? sgala Tanya berkecamuk dalam hatiku sambil kutatap lekat lukisan wajahnya yang terbingkai.
“Kamu bilang aku naïf,aku jahat dan bahkan mungkin bisa lebih dari itu. Aku katakan iya..! aku tak peduli kamu menilaiku seperti apa. Yang jelas tak pernah terbersit sedikitpun untuk menghilang dan melupakanmu. Bukankah telah kukatakan,bahwa aku tidak akan pernah mengucapkan selamat tinggal.
Bukankah telah kukatakan, bahwa hitam putih warna yang kau suka. Kujadikan pelengkap hari hariku.
Dan telah aku katakan pula, bahwa mencintaimu adalah anugerah terindah buatku. Sekalipun aku sadar, bahwa pada ahirnya aku takan mungkin bisa memilikimu. Sekalipun cinta ini tidak dapat terwujud, bahagiamu adalah bahagiaku.” Entah apa yang dirasakan hatiku yang tiba tiba terdengar kembali oleh telingaku tentang ucapanku sendiri.
Sungguh, aku letih tapi tak ingin berhenti dan membekukan sgala rasa ini.masih ingin tetap seperti ini,merasakan dan menatap derasnya alir cinta yang tercipta.merangkai keindahan,diantara pikir dibalik gundah. Tentang apakah yang akan terjadi selepas ini? Antara indah atau tragedi, mengokohkan atau meleburkan kebimbanganku.ta,kan kusesali.dan tetap kan kukatakan,bahwa mencintamu adalah anugerah. Dan aku sadar,terkadang cinta tak harus memiliki. Cinta adalah memberi dan menerima.
Dan tentangku dan kamu,jika memang waktu telah mengubah segalanya. Waktu telah memutuskan bahwa kita harus akhiri kebersamaan ini.sungguh..! bukan sesuatu yang aku harapkan. Namun Aku ikhlas atas nama kebahagianmu. Dan maaf atas sesak serta tangis yang pernah kuhadiahkan padamu. Maaf atas kelancanganku memasuki dan menetap digarbamu.dan aku….,mungkin akan tetap disini. Dengan sgala kisah dan kenangan kita yang akan tercatat dan terukir dihatiku….


Dibalik tirai kelamku,
Engkau hadir membawa secercah cahaya
Hatiku tersenyum lega,…
Keindahan kehidupan terlihat nyata
Sungguh kurasakan…
Senyum tangis hidupku terlengkapi oleh manjamu
Sepenggal duka yang ada,
Terhempas oleh segenggam asa
Kudapatkan warna warni indah lewat pesonamu
Aku mencintaimu,…
Diantara batas dan ruang hidup ini
Lalu,…
Apakah cinta ini kesalahan..?
Katakanlah walau hanya satu kali saja,
Jika awal yang indah ini harus diakhiri sampai disini
Biarkan berakhir dengan keindahan juga…
Jangan hempaskan aku dengan kata kata yang kutakutkan
Dan akupun berharap hati dan jiwamu takkan terluka……

Disini, disudut malam yang setia temaniku
Dapatkah kau dengar suaraku? Suara yang memanggil hatimu dari hatiku.
Doaku,…
Untuk kebahagiaanmu…..

http://kelana-asadancinta.blogspot.com/2010/03/catatan-hati.html
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | f-syakirah
Copyright © 2012. f-syakirah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger