Home » » cerita: LAMA BERSATU, TERPISAH JUA #part 1

cerita: LAMA BERSATU, TERPISAH JUA #part 1

Written By f-syakirah on Senin, 04 Juli 2011 | 20.59

Pada suatu masa ada seorang anak laki-laki. Dia tinggal di desa yang sudah tak ada lagi, dirumah yang sudah tak ada lagi, di pinggir padang yang sudah tak ada lagi, tempat segala sesuatu ditemukan dan segala sesuatu mungkin terjadi. Tongkat bisa menjadi pedang. Kerikil bisa menjadi permata. Dan pohon bisa menjadi puri.

Pada suatu masa ada seorang anak laki-laki yang tinggal di rumah di seberang padang tempat tinggal seorang anak perempuan yang tak lagi ada. Mereka menciptakan ratusan permainan. Si anak perempuan adalah Ratu, si anak lelaki Raja. Dalam cahaya musim gugur rambut si anak perempuan bersinar bagai mahkota. Mereka mengumpulkan dunia dalam kepalan-kepalan kecil. Ketika langit mulai gelap, mereka berpisah dengan rambut penuh dedaunan.

Pada suatu masa ada seorang anak laki-laki yang mencintai seorang anak perempuan, suara tawa si anak perempuan adalah pertanyaan yang seumur hidup ingin dijawab oleh si anak lelaki. Ketika mereka berumur enam belas, dia mencium si anak perempuan untuk pertama kali. Ketika mereka berumur tujuh belas tahun tahun, si anak lelaki meminta si anak perempuan menikah dengannya. Ketika mereka berumur delapan belas, mereka bertengkar dan selama tiga minggu mereka tidak saling bicara. Ketika mereka berumur sembilan belas, si anak perempuan menunjukkan padanya bekas luka di lutut kirinya. Cinta mereka adalah rahasia yang tidak mereka bagikan pada siapa pun. Si anak lelaki berjanji takkan pernah mencintai gadis lain sepanjang hidupnya.
"Bagaimana kalau aku mati?", si anak perempuan bertanya.
"Tetap saja", kata si anak lelaki.
Sebagai hadiah ulang tahun kedua puluh, si anak lelaki menghadiahi si anak perempuan sebuah kamus Inggris dan bersama-sama mereka mempelajari kata-katanya.
"Ini apa?", tanya si anak lelaki, menelusurkan jari telunjuknya di seputar tumit si anak perempuan, dan anak perempuan itu mencarinya di dalam kamus.
"Dan ini?", tanya si anak lelaki, mengecupkan siku si anak perempuan.
"Elbow! Kata macam apa itu?"
.
Kemudian si anak lelaki menggelitik siku si anak perempuan , hingga anak perempuan itu terkikik-kikik.
"Kalau ini apa?", tanya si anak lelaki sambil menyentuh kulit lembut di belakang telinga si anak perempuan.
"Aku tidak tahu", sahut si anak perempuan sambil mematikan lampu senter dan berguling-guling di atas lantai. Ketika mereka berumur dua puluh satu, anak lelaki dan anak perempuan itu pergi bersama untuk pertama kalinya, di kota lain di dekat kota mereka. Kemudian ------ ketika terjadi hal-hal yang tak pernah mereka bayangkan ------ anak perempuan itu menulis surat pada si anak lelaki, isinya:
"Kapan kau akan belajar bahwa tidak segala sesuatu bisa dijabarkan dengan kata?"

------------------------------------------

:: tunggu part 2 ya ;)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | f-syakirah
Copyright © 2012. f-syakirah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger